3 Perbedaan Utama Cetak Flexo vs. Cetak Offset

3 Perbedaan Utama Cetak Flexo vs. Cetak Offset – Cetak Flexo dan Cetak Offset sama-sama menggunakan tinta basah dan pelat cetak, namun kedua proses pencetakan ini cukup berbeda.

3 Perbedaan Utama Cetak Flexo vs. Cetak Offset

Secara teknis, pencetakan offset dapat mengacu pada teknik pencetakan apa pun yang menggunakan pelat cetak untuk mentransfer gambar ke media perantara dan kemudian ke media cetak. Sedangkan flexo memindahkan tinta dari pelat langsung ke media.

Dalam dunia percetakan, ada berbagai teknik yang digunakan untuk menghasilkan berbagai jenis produk cetakan, seperti Cetak offset printing, cetak sablon, digital printing, flexo dan rotogravure. Dua di antaranya yang paling umum dan sering dibandingkan adalah cetak flexo dan cetak offset.

Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mencetak gambar dan teks pada berbagai media, cara kerja, teknologi, dan hasil akhir dari kedua metode ini sangat berbeda. Memahami perbedaan utama antara cetak flexo dan cetak offset dapat membantu Anda memilih metode yang paling sesuai dengan kebutuhan percetakan Anda.

Cetak flexo, atau fleksografi, adalah teknik cetak yang menggunakan pelat cetak fleksibel. Teknologi ini sering digunakan untuk mencetak pada bahan-bahan yang tidak kaku seperti plastik, kertas, dan aluminium foil.

Keunggulan utama dari cetak flexo adalah kemampuannya untuk mencetak pada berbagai jenis bahan dan permukaan dengan kecepatan tinggi. Hal ini menjadikannya pilihan populer untuk mencetak kemasan, label, dan bahan iklan lainnya yang memerlukan cetakan dalam jumlah besar dengan waktu produksi yang singkat.

Di sisi lain, cetak offset menggunakan pelat cetak yang dipasang pada silinder atau anilox roll, di mana tinta dipindahkan dari pelat ke kain karet dan kemudian ke permukaan cetak. Teknik ini dikenal dengan kualitas hasil cetaknya yang tinggi dan kemampuan untuk mencetak detail halus dan warna yang akurat.

Cetak offset biasanya digunakan untuk mencetak bahan-bahan seperti buku, majalah, brosur, dan dokumen berkualitas tinggi lainnya. Meskipun prosesnya lebih lambat dibandingkan cetak flexo, cetak offset menawarkan hasil cetak yang sangat presisi dan tahan lama.

Flexo dan offset sama-sama populer, tetapi cara kerjanya berbeda. Penting untuk memahami peran apa yang mereka lakukan dan memiliki pemahaman yang jelas tentang kedua jenis proses pencetakan. Jenis mesin press yang digunakan bergantung pada produk akhir dan kualitas yang dibutuhkan, serta volume dan media.

3 Perbedaan Utama

1.Plate (pelat)

Seperti namanya, flexo printing memanfaatkan pelat fleksibel untuk proses pencetakan berputar. Pelatnya terbuat dari senyawa fotopolimer dan cukup fleksibel untuk dililitkan pada silinder pencetakan.

Gambar relief pada pelat diperbaiki melalui pengatur gambar laser dan polimer di area ‘non-cetak’ dicuci dalam unit pemrosesan, lalu dilarutkan ke dalam larutan pelarut atau air. Tinta ditransfer dari lubang tinta melalui rol ‘anilox’ yang berputar ke pelat flexo.

Stasiun pencetakan & pelat flexo terpisah diperlukan untuk setiap warna yang akan dicetak. Gambar kemudian dicetak langsung ke media. Pelat cetak cukup tahan lama dan jika disimpan dengan benar, dapat digunakan kembali beberapa kali, sebelum akhirnya perlu diganti.

Untuk pencetakan offset, seperti namanya, tinta ditransfer (offset) melalui serangkaian rol ke pelat cetak. Ini bisa berupa proses flat-bed atau rotary – tergantung pada jenis mesin cetak offset. Pelatnya biasanya terbuat dari alumunium. Gambar basah lengkap (satu warna atau multiwarna) kemudian dipindahkan ke ‘selimut’ dan kemudian ke media, sebelum dikeringkan.

2.Tinta

Pencetakan offset biasanya terdiri dari empat warna ‘proses’; cyan, magenta, kuning dan kunci (yang berwarna hitam). Setiap warna memiliki stasiun pencetakan khusus. Warna spot apa pun dibuat dari kombinasi warna proses. Tinta bisa berbahan dasar air atau dapat disembuhkan dengan sinar UV.

Meskipun warna proses juga digunakan dalam proses flexo, stasiun cetak tambahan cenderung digunakan untuk warna spot. Warna spot dapat disediakan dalam bentuk pra-campuran, atau dapat dicampur sendiri, sesuai kebutuhan. Tinta Flexo juga bisa berbahan dasar air atau dapat disembuhkan dengan sinar UV. Tinta berbahan dasar pelarut juga dapat digunakan.

Tinta UV memungkinkan kecepatan pengerjaan yang lebih tinggi dan dapat dibiarkan dicetak di penghujung hari, tanpa perlu mengosongkan & membersihkan setiap stasiun pencetakan. Tinta berbahan dasar air harus dikeluarkan dari mesin cetak, jika tidak digunakan – untuk mencegah tinta mengering pada penggulung dan baki tinta.

3.Jenis Bahan Untuk Dicetak

Mesin cetak offset dapat mencetak pada bahan seperti; kertas, logam, karton, plastik dan vinil. Permukaan pencetakan harus rata dan halus. Sangat baik untuk mencetak koran, buku, majalah, alat tulis, poster, brosur dan sebagainya.

Umumnya, untuk mencetak pada kedua sisi media memerlukan proses print ulang yang kedua. Demikian pula, setiap pemotongan mati, pemotongan, pelipatan, pengkusutan, laminasi, dll dilakukan sebagai proses sekunder dan offline.

Flexografi digunakan pada bahan penyerap dan non-penyerap, misalnya plastik, foil, karton, kain, plastik, logam, dll. amplop, tas retail, kertas dinding, kertas, koran, bungkus manisan, labelstock dan sebagainya.

Perbedaan utama dari kedua proses ini adalah pencetakan offset hanya dilakukan pada permukaan datar sedangkan pencetakan Flexographic dapat digunakan pada hampir semua media dengan permukaan fleksibel.

Pencetakan Flexo dapat mencapai produksi berkecepatan tinggi dan banyak mesin cetak memiliki beberapa opsi konversi yang terintegrasi ke dalam mesin cetak, sehingga memungkinkan pengoperasian sekali jalan.

Membuat Pilihan yang Tepat

Baik mesin Flexographic maupun offset memiliki kelebihannya masing-masing. Flexografi sangat baik untuk produksi berkecepatan tinggi dan kualitas keseluruhan. Efisiensinya luar biasa dalam banyak hal dan umumnya sesuai untuk sebagian besar tugas pencetakan skala besar.

Di sektor pencetakan label, sebagian besar bisnis lebih memilih pencetakan flexographic karena kemampuan beradaptasi dan skala ekonominya. Saat mencari solusi pencetakan, carilah solusi yang memikirkan masa depan, dan berinvestasilah pada teknologi pencetakan masa depan.

Salah satu tren saat ini untuk flexo adalah kombinasinya dengan teknologi pencetakan digital untuk menghasilkan solusi hibrida yang kuat yang mengungguli sebagian besar mesin cetak offset tradisional.

Flexografi mengalahkan pencetakan offset dalam banyak situasi karena fleksibilitas & manfaat produktivitasnya. Pers flexographic adalah investasi jangka panjang yang baik dan cukup mudah beradaptasi untuk mengakomodasi dan mengintegrasikan berbagai proses in-line, termasuk teknologi digital baru.

Demikian tadi, 3 Perbedaan Utama Cetak Flexo vs. Cetak Offset, semoga informasi ini bermanfaat bagi para calon pengusaha yang ingin berinvestasi di bisnis cetak. Untuk menghasilkan kualitas cetak terbaik gunakan doctor blade berkualitas. Untuk membuat kemasan yang menarik gunakan plastik zipper.

error: Content is protected !!