Mengelola Limbah Solvent Industri Cetak Rotogravure & Flexografi

RotogravureIndonesia.co.id – Mengelola Limbah Solvent Industri Cetak Rotogravure dan Flexografi – Industri cetak rotogravure dan flexo adalah bagian penting dari dunia produksi yang memungkinkan kita mendapatkan berbagai produk cetakan yang kita lihat sehari-hari, seperti kemasan makanan, label, dan banyak lagi.

Mengelola Limbah Solvent Industri Cetak Rotogravure & Flexografi

Namun, perlu kita tahu, bahwa industri ini juga menghasilkan limbah berupa solvent bekas yang perlu dikelola dengan bijak. Limbah solvent bekas adalah zat cair yang digunakan dalam proses cetak. Kali ini kita akan membahas beberapa tips penting tentang cara mengelola limbah solvent bekas dari industri cetak roto dan flexo.

1. Identifikasi Jenis Solvent yang Digunakan

Langkah pertama dalam mengelola limbah solvent adalah mengidentifikasi jenis solvent yang digunakan dalam proses cetak roto atau flexo. Solvent dapat berbeda-beda, tergantung pada tinta yang digunakan dan aplikasi cetaknya.

Jenis solvent ini dapat mencakup hidrokarbon, ketone, ester, alkohol, atau campuran berbagai bahan kimia. Identifikasi yang tepat akan membantu Anda dalam pemilihan metode pengelolaan yang sesuai.

2.Pertimbangkan Kembali Penggunaan Solvent

Sebelum Anda bahas pengelolaan limbah, pertimbangkan untuk mengurangi penggunaan solvent secara keseluruhan. Dalam beberapa kasus, mengoptimalkan proses cetak, mencari tinta yang lebih efisien, atau menggunakan teknologi yang lebih ramah lingkungan dapat membantu mengurangi volume limbah solvent yang dihasilkan.

Ini adalah langkah-langkah berkelanjutan yang dapat mengurangi dampak lingkungan dan biaya operasional. Sebagai contoh misalnya Anda menggunakan mesin solvent free lamination.

3.Pertimbangkan Teknologi Pemurnian Solvent

Salah satu cara untuk mengurangi dampak limbah solvent adalah dengan mempertimbangkan penggunaan teknologi pemurnian solvent. Sistem pemurnian solvent dapat digunakan untuk mengambil solvent yang masih bersih dari limbah, memisahkan kontaminan, dan mengembalikan solvent yang dapat digunakan kembali dalam proses cetak.

Ini adalah cara yang efisien untuk mengurangi pembuangan limbah solvent dan menghemat biaya.
Anda bisa menggunakan solvent recycle machine

4.Kumpulkan Limbah Solvent dengan Aman

Pengumpulan limbah solvent harus dilakukan dengan hati-hati dan aman. Pastikan Anda memiliki wadah penyimpanan yang sesuai dan tahan terhadap bahan kimia yang digunakan dalam solvent. Selain itu, pastikan semua pekerja yang terlibat dalam pengumpulan limbah dilengkapi dengan perlindungan diri yang sesuai, termasuk pelindung mata, tangan, dan pernapasan.

5.Tentukan Frekuensi Pengambilan Limbah

Frekuensi pengambilan limbah solvent harus ditentukan berdasarkan volume limbah yang dihasilkan dan jenis solvent yang digunakan. Jika Anda menghasilkan jumlah limbah yang besar, pengambilan lebih sering mungkin diperlukan. Hal ini akan membantu mencegah limbah menumpuk dan mengurangi risiko kebocoran atau pencemaran lingkungan.

6.Identifikasi Tempat Pemrosesan yang Tepat

Pemrosesan limbah solvent bekas memerlukan tempat yang sesuai dan aman. Anda harus mencari fasilitas pemrosesan limbah yang telah memiliki izin dan memenuhi regulasi lingkungan yang berlaku. Pastikan juga bahwa tempat pemrosesan tersebut memiliki teknologi yang tepat untuk memproses limbah solvent sesuai dengan standar yang berlaku.

7.Pelabelan yang Benar

Setiap wadah limbah harus dilengkapi dengan pelabelan yang benar. Ini harus mencakup informasi tentang jenis solvent yang terkandung di dalamnya, tanggal pengumpulan, dan instruksi pengelolaan yang aman. Pelabelan yang benar membantu mencegah kesalahan dalam penanganan limbah.

8.Pelatihan Pekerja

Pekerja yang terlibat dalam pengumpulan dan pengelolaan limbah solvent harus mendapatkan pelatihan yang sesuai. Mereka harus memahami risiko yang terkait dengan bahan kimia yang mereka hadapi, serta tahu bagaimana mengelola limbah dengan aman. Pelatihan juga dapat mencakup tindakan darurat jika terjadi kebocoran atau insiden lainnya.

9.Pantau dan Catat Volume Limbah

Pantau dan catat volume limbah solvent yang dihasilkan secara teratur. Ini akan membantu Anda memahami tren penggunaan solvent dan mengidentifikasi potensi penghematan atau perbaikan dalam pengelolaan limbah. Monitoring juga diperlukan untuk mematuhi.

Salah satu solusi yang sangat efektif dalam mengelola limbah solvent dalam industri cetak roto adalah dengan mengadopsi teknologi mesin cetak rotogravure solvent-free dan solvent recycle machine. Mari kita jelaskan kedua teknologi ini secara lebih rinci:

1. Mesin Solvent-Free Lamination (Solventless)

Solvent-free lamination machine adalah inovasi dalam dunia percetakan yang dirancang khusus untuk mengurangi penggunaan solvent dalam proses cetak. Sebagian besar mesin cetak roto konvensional menggunakan solvent sebagai media pencetak yang digunakan untuk mentransfer gambar ke substrat.

Mesin Rotogravure Solvent-Free (Solventless)

Namun, mesin cetak rotogravure solvent-free menghilangkan kebutuhan akan solvent, menggantinya dengan teknologi adhesive (perekat) khusus yang aman dan ramah lingkungan.

Keuntungan dari mesin cetak rotogravure solvent-free meliputi:

Pengurangan Limbah Solvent
Karena tidak ada solvent yang digunakan dalam proses cetak, volume limbah solvent berkurang drastis atau bahkan sepenuhnya dieliminasi.

Ramah Lingkungan
Proses cetak solvent-free lebih ramah lingkungan karena tidak ada emisi uap solvent yang berbahaya.

Kualitas Cetak yang Lebih Baik
Teknologi adhesive yang digunakan dalam mesin cetak solvent-free cenderung memberikan hasil cetak yang lebih tajam dan akurat.

Efisiensi Biaya
Mesin cetak solvent-free dapat mengurangi biaya operasional karena tidak perlu mengeluarkan uang untuk pembelian, penyimpanan, dan pengelolaan solvent.

Peningkatan Keamanan Pekerja
Karyawan tidak lagi terpapar oleh uap solvent yang berbahaya, sehingga meningkatkan keamanan di tempat kerja.

2. Solvent Recycle Machine

Solvent recycle machine adalah perangkat khusus yang dirancang untuk mengambil solvent dari limbah bekas dan mengembalikannya ke dalam kondisi yang layak digunakan kembali dalam proses cetak. Mesin ini bekerja dengan cara menyaring dan membersihkan solvent bekas, menghilangkan kontaminan, dan mengembalikannya ke dalam tangki penyimpanan solvent yang bersih.

Keuntungan dari solvent recycle machine termasuk:

Pengurangan Limbah Solvent
Solvent bekas yang sebelumnya dianggap limbah dapat diolah kembali, mengurangi volume limbah yang harus dibuang.

Penghematan Biaya
Dengan mengembalikan solvent yang dapat digunakan kembali, Anda dapat menghemat biaya pembelian solvent baru.

Pengurangan Dampak Lingkungan
Dengan mengurangi volume limbah dan pengurangan penggunaan solvent baru, penggunaan energi dan sumber daya pun berkurang, yang pada gilirannya mengurangi dampak lingkungan.

Kepatuhan Lingkungan
Dengan mengembalikan solvent bekas dan memprosesnya sesuai dengan standar lingkungan, Anda dapat mematuhi regulasi yang berlaku.

Penggunaan kombinasi mesin cetak rotogravure solvent-free dan solvent recycle machine adalah solusi yang sangat efisien untuk mengelola limbah solvent dalam industri cetak roto. Ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan tetapi juga menghemat biaya dan meningkatkan keamanan di tempat kerja.

Demikian tadi artikel dengan judul “Mengelola Limbah Solvent Bekas Industri Cetak Rotogravure dan Flexografi “. Dalam dunia yang semakin sadar lingkungan, teknologi ini menjadi pilihan unggulan bagi perusahaan-perusahaan cetak yang peduli tentang keberlanjutan dan pengelolaan limbah yang efisien. Apabila Anda membutuhkan informaski terkait 2 mesin ini silakan menghubung team sales kami.

error: Content is protected !!