Mengapa Viskositas Tinta Menentukan Kualitas Cetak? – Pernahkah Anda merasa frustrasi karena hasil cetakan tidak konsisten padahal semua parameter mesin sudah disesuaikan? Saya pernah mengalaminya. Saat itu kami mencetak kemasan fleksibel dalam jumlah besar menggunakan mesin rotogravure, dan warna tiba-tiba terlihat lebih gelap di beberapa bagian. Kami ulang setting-an warna, kami ganti silinder — tetap saja hasilnya tidak merata.
Setelah bongkar pasang alat, ternyata masalah utamanya adalah pada viskositas tinta. Viskositas yang terlalu rendah membuat tinta menyebar berlebihan. Sebaliknya, jika terlalu kental, tinta tidak mengisi sel silinder dengan baik. Sejak saat itu, saya mulai menyadari betapa pentingnya kontrol viskositas.
Artikel ini saya tulis agar Anda tidak mengalami hal serupa. Kita akan bahas dengan tuntas bagaimana viskositas tinta mempengaruhi kualitas cetak, masalah-masalah umum yang sering muncul, hingga solusi yang bisa Anda terapkan khususnya penggunaan viscosity controller.
Apa Itu Viskositas Tinta?
Pengertian Viskositas dalam Dunia Percetakan
Secara sederhana, viskositas adalah tingkat kekentalan suatu cairan. Dalam konteks tinta cetak, viskositas menentukan seberapa mudah tinta mengalir dari sistem suplai menuju media cetak melalui roll, anilox, atau silinder gravure.
Mengapa Viskositas Berubah?
Viskositas tinta dapat berubah karena:
- Suhu lingkungan
- Penguapan solvent
- Kecepatan mesin
- Kelembaban ruangan
Perubahan ini terjadi secara terus-menerus selama proses produksi, sehingga perlu dikendalikan agar hasil cetakan tetap stabil.
Dampak Viskositas terhadap Kualitas Cetak
1. Warna Tidak Konsisten (Color Variation)
Tinta yang terlalu encer akan menghasilkan warna yang lebih pucat karena lapisan tinta yang tercetak terlalu tipis. Sebaliknya, tinta yang terlalu kental membuat hasil cetak lebih tebal dan bisa menimbulkan masalah seperti bleeding.
2. Defek Cetak (Printing Defect)
Beberapa printing defect akibat viskositas yang tidak tepat antara lain:
- Streaking (garis-garis tidak merata)
- Dot gain (titik cetak membesar)
- Ghosting (bayangan cetak ganda)
- Drying problem (tinta tidak cepat kering)
3. Pemborosan Material
Kesalahan cetak akibat viskositas yang tidak terkontrol bisa menyebabkan pemborosan bahan baku seperti tinta, film, dan waktu produksi.
Peran Viscosity Controller dalam Produksi
Apa Itu Viscosity Controller?
Viscosity controller adalah alat otomatis yang dipasang pada sistem sirkulasi tinta untuk memantau dan menyesuaikan viskositas secara real-time. Alat ini biasanya terhubung langsung dengan tangki tinta dan sensor suhu, sehingga dapat menyuntikkan solvent atau aditif sesuai kebutuhan.
Fungsi Utama Viscosity Controller
- Menjaga konsistensi hasil cetak
- Mengurangi intervensi manual
- Menghemat tinta dan solvent
- Meningkatkan efisiensi mesin
- Meminimalkan defect
Masalah Umum Akibat Viskositas Tidak Stabil
1. Kualitas Warna Tidak Sesuai Standar Brand
Brand besar memiliki standar warna yang ketat (brand color consistency). Tanpa kontrol viskositas yang baik, akan sulit memenuhi standar ini.
2. Kesulitan Matching Warna di Job Cetak Berulang
Jika cetakan pertama dan berikutnya memiliki viskositas yang berbeda, maka warna tidak akan sama walaupun semua setting-an terlihat identik.
3. Waktu Setup Terlalu Lama
Operator sering menghabiskan waktu menyesuaikan hasil cetakan secara manual — padahal, dengan viscosity controller, banyak penyesuaian bisa otomatis.
Cara Mengukur dan Mengontrol Viskositas
Metode Manual
- Zahn Cup: Cangkir logam berlubang untuk mengukur waktu aliran tinta (dalam detik)
- DIN Cup dan Ford Cup: Variasi metode pengukuran viskositas menggunakan waktu
Kekurangan:
- Tidak akurat pada skala industri
- Tidak real-time
- Terpengaruh oleh operator
Metode Otomatis
- Rotary Viscosity Sensor
- Ultrasonic Sensor
- Bubble Timer Sensor
Alat ini bekerja secara terus-menerus dan bisa mengontrol viskositas tanpa intervensi manusia. Cocok untuk produksi besar seperti rotogravure dan flexo printing.
Tips Optimalisasi Viskositas di Lantai Produksi
1. Standarisasi Formula Tinta
Sebelum produksi, pastikan formula tinta sudah disesuaikan untuk jenis mesin, kecepatan cetak, dan substrat.
2. Gunakan Viscosity Controller Berkualitas
Investasi pada alat berkualitas akan jauh lebih hemat dibanding membuang ribuan meter bahan cetakan yang cacat.
3. Kalibrasi Sensor Secara Berkala
Viscosity controller juga perlu perawatan. Lakukan kalibrasi setidaknya setiap 3–6 bulan.
4. Monitor Suhu Ruang Cetak
Suhu ruangan mempengaruhi kekentalan tinta. Jaga suhu agar tetap stabil (biasanya 22–25°C) di area produksi.
5. Latih Operator Mengenai Defek Akibat Viskositas
Sosialisasi kepada operator tentang tanda-tanda viskositas tidak sesuai (warna pudar, bleeding, dsb) akan mempercepat penanganan masalah di lapangan.
Studi Kasus: Peningkatan Kualitas Cetak di Perusahaan Kemasan
Sebuah perusahaan flexible packaging di Cikarang memasang viscosity controller otomatis di seluruh line rotogravure mereka. Hasilnya?
- Waktu setup berkurang hingga 30%
- Penggunaan tinta menurun hingga 15%
- Konsistensi warna meningkat drastis
- Customer complaint berkurang
Mereka juga mulai menerapkan sistem pengukuran digital untuk menyimpan data viskositas setiap job sebagai referensi ke depan.
Kesimpulan: Jangan Remehkan Viskositas
Kalau ada satu hal yang paling sering dianggap sepele tapi berpengaruh besar dalam dunia cetak, itu adalah viskositas. Tidak peduli sebagus apa mesin Anda, jika viskositas tinta tidak sesuai, hasil cetak tidak akan maksimal.
Dengan pemahaman yang baik, penggunaan alat seperti viscosity controller, serta standarkerja yang rapi, Anda bisa menghindari banyak masalah mulai dari printing defect, pemborosan, sampai komplain dari klien.
Demkian tadi artikel kami mengenai Mengapa Viskositas Tinta Menentukan Kualitas Cetak?, harapan kami, artikel diatas bisa memberikan gambaran yang lebih jelas sehingga masalah seperti printing defect, pemborosan, sampai komplain dari klien bisa teratasi.