Rotogravureindonesia.co.id – Mengenal Kemasan Fleksibel | Apa Itu, Jenis dan Sejarahnya. Kemasan fleksibel adalah salah satu jenis kemasan yang saat ini semakin populer digunakan di berbagai sektor industri. Kemasan ini terbuat dari bahan-bahan fleksibel seperti film plastik atau aluminium foil yang dapat dibentuk dengan mudah sesuai dengan kebutuhan.
Artikel ini akan membahas secara lebih lanjut tentang pengenalan kemasan fleksibel, termasuk apa itu dan asal-usulnya.
Apa itu kemasan fleksibel?
Kemasan fleksibel adalah jenis kemasan yang terbuat dari bahan-bahan fleksibel seperti film plastik atau aluminium foil. Kemasan ini sering digunakan untuk mengemas produk-produk makanan dan minuman, kosmetik, farmasi, dan sektor-sektor industri lainnya.
Kemasan fleksibel dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan, sehingga dapat mengurangi limbah dan biaya produksi.
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kemasan fleksibel memiliki sifat yang lentur dan dapat membungkus produk dengan baik. Selain itu, kemasan fleksibel juga memiliki sifat yang ringan, tahan air, dan mudah dibawa.
Hal ini membuat kemasan fleksibel menjadi alternatif yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan dibandingkan dengan kemasan konvensional.
Sejarah Kemasan Fleksibel
Sejarah kemasan fleksibel dimulai pada awal abad ke-20, ketika industri tekstil mulai mengembangkan bahan-bahan sintetis seperti nilon dan poliester. Bahan-bahan ini kemudian digunakan untuk membuat film plastik, yang kemudian digunakan sebagai bahan dasar kemasan fleksibel.
Sebelum ditemukannya plastik dan aluminium foil, kemasan fleksibel pertama yang digunakan adalah kertas lilin atau wax paper. Kertas lilin ini diciptakan pada tahun 1851 oleh seorang ahli kertas bernama Benjamin Tilghman. Kertas lilin ini terbuat dari kertas yang diberi lapisan lilin leleh pada kedua sisinya sehingga membuatnya tahan air dan tahan lembab.
Kertas lilin digunakan sebagai kemasan fleksibel untuk mengemas makanan seperti roti, kue, dan mentega. Keuntungan dari kertas lilin adalah bahan dasarnya yang mudah didapat dan murah serta mudah diolah. Namun, kelemahan dari kertas lilin adalah sifatnya yang rapuh dan mudah sobek sehingga tidak cocok untuk mengemas produk dalam jumlah besar.
Setelah ditemukannya plastik dan aluminium foil, kemasan fleksibel menjadi lebih kuat dan tahan lama. Kemasan fleksibel modern dapat terbuat dari berbagai jenis bahan, termasuk plastik, aluminium foil, kertas laminasi, dan lain-lain.
Kemasan fleksibel menjadi pilihan yang populer untuk mengemas berbagai jenis produk karena dapat memberikan perlindungan yang baik terhadap produk serta mudah dikemas dan diangkut.
Pada awalnya, kemasan fleksibel hanya digunakan untuk mengemas produk-produk kecil seperti permen, coklat, dan makanan ringan. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan inovasi dalam desain kemasan, kemasan fleksibel mulai digunakan untuk mengemas produk-produk yang lebih besar dan berat seperti makanan dan minuman dalam kemasan sachet dan pouch.
Pada tahun 1960-an, kemasan fleksibel semakin populer digunakan untuk mengemas produk-produk kosmetik dan farmasi. Kemasan fleksibel yang terbuat dari aluminium foil digunakan untuk mengemas obat-obatan dan produk-produk medis yang memerlukan perlindungan terhadap sinar matahari dan kelembaban.
Penggunaan kemasan fleksibel terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan inovasi dalam desain kemasan. Saat ini, kemasan fleksibel digunakan untuk mengemas produk-produk makanan dan minuman, produk-produk kosmetik dan perawatan pribadi, produk-produk farmasi dan medis, produk-produk kimia, dan sektor-sektor industri lainnya.
Berikut adalah beberapa contoh kemasan yang termasuk dalam kategori fleksibel packaging:
1. Sachet
Sachet adalah jenis kemasan fleksibel yang terbuat dari bahan plastik, aluminium foil, atau kertas laminasi. Sachet digunakan untuk mengemas produk dalam jumlah kecil, seperti sambal, gula, dan kopi.
2. Standing pouch
Standing pouch adalah kemasan fleksibel berbentuk kotak yang dapat berdiri sendiri. Kemasan ini terbuat dari bahan plastik laminasi, aluminium foil, atau kertas laminasi dan bagian atasnya menggunakan plastik zipper Standing pouch digunakan untuk mengemas produk makanan dan minuman seperti susu, kopi bubuk, dan biskuit. Yang membutuhkan palstik zipper bisa lihat di jual plastik zipper.
3. Blister pack
Blister pack adalah jenis kemasan fleksibel yang terdiri dari wadah plastik yang dipasang pada karton. Kemasan ini digunakan untuk mengemas produk farmasi, makanan suplemen, dan produk-produk kecil lainnya.
4. Film shrink
Film shrink adalah jenis kemasan fleksibel yang terbuat dari bahan plastik polietilen. Kemasan ini digunakan untuk membungkus produk seperti botol air mineral, kaleng minuman, dan produk-produk makanan lainnya.
5. Stretch Film/Stretch Wrap
Stretch film/plastik wrapping /Stretch wrap adalah jenis kemasan fleksibel yang digunakan untuk membungkus produk secara rapat dan ketat. Kemasan ini terbuat dari bahan plastik dan digunakan untuk membungkus pallet barang dalam jumlah besar. Kalau mencari ini bisa lihat di jual stretch film.
6. Bag-in-box
Bag-in-box adalah jenis kemasan fleksibel yang terdiri dari kantong plastik yang diisi dengan produk dan ditempatkan di dalam kotak karton. Kemasan ini digunakan untuk mengemas produk cair seperti minuman jus dan wine.
7. Pillow pouch
Pillow pouch adalah jenis kemasan fleksibel yang terbuat dari bahan plastik laminasi. Kemasan ini digunakan untuk mengemas produk seperti kerupuk, kacang, dan camilan lainnya.
8. Vacuum pouch
Vacuum pouch adalah jenis kemasan fleksibel yang terbuat dari bahan plastik dan digunakan untuk membungkus produk makanan seperti daging dan ikan. Kemasan ini dapat memperpanjang masa simpan produk dengan cara memvakum udara di dalamnya.
Itulah beberapa contoh kemasan yang termasuk dalam kategori fleksibel packaging. Kemasan fleksibel memiliki banyak keuntungan, seperti ringan dan mudah dibawa, dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan, tahan air dan udara, ramah lingkungan, dan hemat ruang.
Dengan begitu, kemasan fleksibel menjadi salah satu solusi yang dapat membantu mengurangi dampak lingkungan yang dihasilkan dari penggunaan kemasan.
Keuntungan menggunakan kemasan fleksibel
Kemasan fleksibel memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan kemasan konvensional. Beberapa keuntungan utama dari kemasan fleksibel adalah sebagai berikut:
1. Ringan dan mudah dibawa
Kemasan fleksibel terbuat dari bahan-bahan fleksibel yang ringan dan mudah dibawa. Hal ini memungkinkan produk-produ
t untuk diangkut dengan mudah dan efisien, sehingga dapat mengurangi biaya pengiriman dan mengurangi dampak lingkungan yang dihasilkan dari pengiriman produk.
2. Dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan
Kemasan fleksibel dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan, sehingga dapat menyesuaikan dengan ukuran dan bentuk produk. Selain itu, kemasan fleksibel juga dapat dicetak dengan logo atau desain khusus, sehingga dapat membantu meningkatkan branding dan daya tarik produk.
3. Tahan air dan udara
Kemasan fleksibel tahan air dan udara, sehingga dapat melindungi produk dari kelembaban, udara, dan sinar matahari. Hal ini sangat penting terutama untuk produk makanan dan minuman yang rentan terhadap kerusakan akibat kelembaban dan oksidasi.
4. Ramah lingkungan
Kemasan fleksibel dapat di daur ulang, sehingga dapat mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan kemasan. Selain itu, kemasan fleksibel juga mengurangi limbah dan biaya produksi, sehingga dapat membantu mengurangi dampak lingkungan secara keseluruhan.
5. Hemat ruang
Kemasan fleksibel dapat dikemas dengan rapat dan rapi, sehingga dapat menghemat ruang penyimpanan. Hal ini sangat penting terutama untuk produk-produk yang memerlukan pengiriman dalam jumlah besar.
Kesimpulan
Kemasan fleksibel adalah salah satu jenis kemasan yang saat ini semakin populer digunakan di berbagai sektor industri. Kemasan ini terbuat dari bahan-bahan fleksibel seperti film plastik atau aluminium foil yang dapat dibentuk dengan mudah sesuai dengan kebutuhan. Asal-usul kemasan fleksibel dimulai pada awal abad ke-20, ketika industri tekstil mulai mengembangkan bahan-bahan sintetis seperti nilon dan poliester.
Penggunaan kemasan fleksibel terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan inovasi dalam desain kemasan. Kemasan fleksibel memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan kemasan konvensional, seperti ringan dan mudah dibawa, dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan, tahan air dan udara, ramah lingkungan, dan hemat ruang.
Meskipun demikian, penggunaan kemasan fleksibel juga memerlukan kehati-hatian dalam penggunaannya. Sebagai konsumen, kita perlu memilih produk yang dikemas dengan kemasan fleksibel yang aman dan memperhatikan bagaimana cara daur ulang kemasan fleksibel dengan tepat. Dengan begitu, penggunaan kemasan fleksibel dapat membantu mengurangi dampak lingkungan secara keseluruhan.
Kalau industri Anda terkendala karena limbah solvent yang tidak bisa ditangani, Anda bisa mencoba menggunakan Solvent Recycle Machine. Kelau untuk mengetes kebocoran kemasan bisa lihat cairan merah tes kebocoran.
Terima kasih Anda baru saja membaca ratikel yang berjudul Mengenal Kemasan Fleksibel | Apa Itu, Jenis dan Sejarahnya, Semoga bermanfaat. Kalau butuh pallet untyk tatakan produk Anda bisa lihat pallet plastik bekas murah.