8 Tanda Adhesi Metallized Film Anda Bermasalah

8 Tanda Adhesi Metallized Film Anda Bermasalah  – Dalam industri kemasan fleksibel, metallized film seperti metallized PET (MET-PET) dan metallized OPP (MET-OPP) memainkan peran penting dalam memberikan tampilan mengkilap, meningkatkan ketahanan barrier terhadap oksigen dan uap air, serta menjaga stabilitas produk selama penyimpanan.

8 Tanda Adhesi Metallized Film Anda Bermasalah

Namun, performa tersebut hanya dapat dicapai apabila adhesi antara lapisan logam (aluminium) dan substrat film berada pada kondisi optimal. Adhesi yang buruk dapat menyebabkan berbagai gangguan serius dalam proses produksi, konversi, maupun penggunaan akhir produk.

Sayangnya, masalah adhesi tidak selalu terlihat secara kasat mata. Beberapa hanya muncul setelah proses laminasi, setelah disimpan di gudang, atau bahkan saat produk sudah di tangan konsumen. Karena itulah banyak pabrik metallizing dan flexible packaging bergantung pada uji adhesi seperti AIMCAL TP-105 menggunakan EAA Film, sebuah film khusus yang sangat sensitif dalam mendeteksi masalah bonding antar lapisan.

Artikel ini membahas delapan tanda adhesi metallized film yang bermasalah, termasuk penyebab dan cara mendeteksinya dengan lebih akurat.

1. Metal Pickup Sangat Rendah Saat Uji AIMCAL TP-105

Metal pickup adalah ukuran seberapa banyak lapisan logam berpindah ke film uji—biasanya EAA Film—ketika dilakukan peel test. Jika lapisan logam tidak menempel atau hanya sedikit berpindah, ini bisa menunjukkan dua kemungkinan:

  1. Adhesi sangat kuat, sehingga logam tidak mudah terangkat.
  2. Adhesi justru sangat lemah, karena lapisan logam tidak menempel konsisten pada substrat.

Pada kasus kedua, masalah adhesi biasanya terjadi karena:

  • deposisi logam kurang merata,
  • chamber metallizing tidak stabil,
  • tingkat vakum tidak optimal,
  • atau substrat kurang aktif akibat corona treatment lemah.

Nilai metal pickup yang rendah menjadi indikasi awal yang harus segera diselidiki karena sangat mempengaruhi kualitas barrier dan kesan visual hasil metalisasi.

2. Lapisan Metal Mudah Mengelupas dengan Tarikan Ringan

Jika lapisan aluminium dapat terkelupas hanya dengan kuku atau sedikit tekanan mekanis, ini pertanda adhesi yang sangat buruk. Kondisi ini sering terlihat pada produksi metallized film dengan proses yang tidak stabil.

Penyebab umum:

  • Corona treatment di bawah 38 dyne,
  • suhu roller metallizing terlalu dingin atau terlalu panas,
  • adanya debu, minyak, atau kontaminan di permukaan film,
  • tingginya kelembaban ruang produksi.

Efeknya dapat sangat fatal, terutama pada kemasan yang membutuhkan ketahanan tampilan, seperti kemasan snack, kopi, cokelat, dan produk premium. Lapisan metal yang mudah mengelupas akan merusak penampilan kemasan dan mengurangi persepsi kualitas produk.

3. Warna Metallized Film Tidak Merata (Patchy atau Cloudy)

Jika film tampak memiliki noda buram, area kehitaman, atau tampilan metal yang tidak seragam, ini menunjukkan bahwa lapisan logam tidak terikat dengan baik pada permukaan film.

Masalah ini biasanya muncul karena:

  • deposisi logam tidak merata,
  • permukaan film memiliki area yang tidak aktif,
  • kontaminasi lokal muncul sebelum metalisasi,
  • atau terdapat variasi suhu pada roller cooling.

Patchy area sangat memengaruhi fungsi barrier (OTR dan WVTR), sehingga kemasan berisiko memiliki masa simpan lebih pendek.

4. Delaminasi Antarlapisan Saat Ditekuk (Tanda Paling Sering Terjadi!)

Ini tanda paling umum dan paling sering menyebabkan komplain dari customer. Saat film ditekuk, dilipat, atau digulung ulang, lapisan aluminium tampak retak, terlepas, atau mengelupas.

Mengapa ini sering terjadi?

  • Adhesive laminasi belum matang (curing belum tuntas)
  • Tekanan nip laminator rendah
  • Suhu laminasi tidak konsisten
  • Adhesi metal ke substrat memang lemah sejak awal
  • Tegangan film terlalu tinggi sehingga menimbulkan stress internal

Sifat metallized film sangat sensitif terhadap gaya lentur. Jika adhesinya buruk, lapisan metal akan rusak hanya karena bending biasa. Delaminasi seperti ini biasanya baru terlihat setelah proses laminasi atau rewinding, sehingga perlu deteksi dini dengan uji seperti TP-105.

5. Nilai Peel Strength Tidak Stabil dari Batch ke Batch

Ketika hasil uji peel test menunjukkan nilai yang berbeda-beda antar lot, ini tanda bahwa proses metallizing atau bahan baku yang digunakan tidak stabil.

Penyebab umum ketidakstabilan nilai peel strength:

  • perubahan kualitas film dasar (substrat),
  • dyne level berubah-ubah,
  • kondisi mesin metallizing tidak stabil,
  • kecepatan mesin naik turun,
  • fluktuasi temperatur dalam chamber.

Pabrik converter sangat menghindari kondisi ini karena membuat QC sulit memprediksi kualitas kemasan akhir. Dengan EAA Film, variasi kecil sekalipun bisa terdeteksi sehingga dapat ditindaklanjuti lebih cepat.

6. Metallized Layer Transfer pada Area Tertentu Saja

Jika pada uji adhesi logam berpindah hanya pada area tertentu, ini menandakan masalah lokal pada permukaan film.

Beberapa penyebabnya adalah:

  • kontaminasi spot seperti debu, minyak, atau partikel lain,
  • penyebaran corona yang tidak merata,
  • gelombang udara dalam chamber yang menyebabkan deposisi lokal,
  • roller pressure tidak seragam saat metalisasi.

Masalah area-based seperti ini biasanya sulit terdeteksi tanpa uji sensitif seperti EAA Film. Cara lain seperti inspeksi visual sering gagal karena spot terlalu kecil untuk terlihat mata.

7. Film Mengalami Blistering atau Gelembung Metal (Metal Blister)

Blister atau gelembung pada lapisan metal biasanya terlihat seperti titik-titik kecil yang tampak menggelembung.

Penyebab blistering:

  • gas terperangkap antara logam dan substrat,
  • kelembaban film terlalu tinggi saat masuk chamber,
  • corona treatment tidak cukup kuat,
  • proses metallizing terlalu cepat sehingga adhesi tidak sempat optimal.

Blistering tidak hanya merusak tampilan, tetapi juga mengurangi barrier property dan meningkatkan risiko kebocoran kemasan.

8. Adhesi Buruk Baru Muncul Setelah Penyimpanan (Delayed Adhesion Failure)

Masalah adhesi tidak selalu langsung terlihat. Ada kalanya film terlihat bagus setelah diproduksi, tetapi mengalami pengelupasan atau retak setelah 24–72 jam.

Kondisi ini terjadi karena:

  • adhesive laminasi baru mengeras sempurna setelah waktu tertentu,
  • solvent masih terperangkap dalam lapisan,
  • tegangan internal pada film mulai dilepaskan,
  • suhu penyimpanan tidak stabil,
  • metal layer terlalu tipis sehingga mudah retak saat aging.

Delayed adhesion failure sangat berbahaya karena:

  • terjadi saat produk sudah dikemas,
  • memunculkan komplain pelanggan,
  • meningkatkan risiko recall produk.

Inilah sebabnya pabrik selalu menggunakan EAA Film untuk monitoring harian, bukan hanya pengujian akhir.

Bagaimana EAA Film Membantu Mendeteksi Semua Tanda Ini?

EAA Film memiliki karakter kimia unik dari kopolimer Ethylene Acrylic Acid, yang membuatnya sangat sensitif terhadap variasi adhesi. Inilah alasan EAA Film menjadi standar dalam AIMCAL TP-105.

Keunggulan EAA Film dalam mendeteksi masalah adhesi:

  • Sangat responsif terhadap lapisan metal yang kurang bonding
  • Menghasilkan metal pickup yang stabil dan mudah dievaluasi
  • Mampu menampilkan perbedaan adhesi kecil yang tidak terlihat oleh mata
  • Memberikan indikator kuantitatif dan kualitatif terhadap kondisi metallizing
  • Menjadi rujukan global sehingga hasilnya dapat dibandingkan antar pabrik

Tidak ada film lain seperti PET, OPP, atau PVC yang mampu meniru karakteristik EAA Film dalam uji adhesi logam.

Penyebab Umum Adhesi Metallized Film Bermasalah

Berikut faktor teknis yang paling sering menyebabkan adhesi buruk:

1. Permukaan Substrat Tidak Aktif (Low Dyne Level)

Jika dyne level < 38, logam sulit menempel dengan baik.

2. Parameter Metallizing Tidak Stabil

Fluktuasi vakum, temperatur, dan kecepatan menyebabkan deposisi logam tidak optimal.

3. Kontaminasi Permukaan

Minyak, debu, sisa aditif, atau kelembaban adalah musuh utama adhesi.

4. Roller Temperature Tidak Sesuai

Roller yang terlalu panas atau dingin menyebabkan metal layer rapuh.

5. Adhesive Laminasi Belum Matang (Curing)

Jika curing belum sempurna, adhesi metal bisa pecah setelah aging.

6. Tegangan Tarikan Film Terlalu Tinggi

Tegangan internal membuat lapisan logam mudah retak.

Kesimpulan

Kelemahan adhesi pada metallized film bukan hanya masalah kecil—ia mampu merusak kualitas kemasan, menurunkan nilai barrier, memicu delaminasi, hingga menyebabkan kerugian produksi dan komplain pelanggan. Delapan tanda yang dijelaskan di atas bisa menjadi indikator awal bahwa proses metallizing atau laminasi Anda memerlukan perhatian lebih.

Karena masalah adhesi sering tidak terlihat secara visual, uji AIMCAL TP-105 menggunakan EAA Film menjadi solusi paling akurat untuk mendeteksi kelemahan bonding bahkan sebelum masuk ke proses produksi besar. EAA Film memberikan sensitivitas tinggi terhadap lapisan logam, sehingga dapat mengidentifikasi masalah kecil yang bisa berkembang menjadi kegagalan besar di lapangan.

Dengan memahami tanda-tanda ini serta melakukan tindakan preventive, pabrik metallizing dan flexible packaging dapat meningkatkan stabilitas kualitas, menekan biaya scrap, dan menjaga kepercayaan pelanggan.

error: Content is protected !!