Mengapa Hanya EAA Film yang Dianggap Valid untuk Uji AIMCAL TP-105?

Mengapa Hanya EAA Film yang Dianggap Valid untuk Uji AIMCAL TP-105? – Dalam industri kemasan fleksibel dan laminasi metal, pengujian adhesi antara lapisan logam dan substrat plastik atau foil menjadi sangat krusial. Salah satu metode internasional yang sering digunakan adalah metode AIMCAL TP‑105 (kadang disebut TP-105-92).

Mengapa Hanya EAA Film yang Dianggap Valid untuk Uji AIMCAL TP-105?

Kali ini RotogravureIndonesia akan membahas mengapa hanya material khusus berupa EAA Film yaitu film dari kopolimer Ethylene Acrylic Acid  yang dianggap valid dan standar untuk uji tersebut, dan mengapa film lain seperti PET atau OPP tidak bisa menggantikannya.

Apa Itu EAA Film?

EAA Film adalah sebuah film khusus, yang terbuat dari kopolimer antara etilena (ethylene) dan asam akrilik (acrylic acid) yakni Ethylene Acrylic Acid (EAA).

Film ini memang bukan untuk aplikasi kemasan utama (sebagai material final kemasan) melainkan dirancang untuk pengujian adhesi logamisasi pada struktur laminasi: lapisan logam (seperti aluminium) dilaminasi ke substrat misalnya foil, plastik atau kertas dan EAA Film digunakan sebagai “lapisan uji” atau media uji untuk mengukur daya rekat lapisan logam terhadap substrat tersebut.

Dengan kata lain, EAA Film berfungsi sebagai bagian dari pengujian laboratorium atau quality‐control (QC) dalam proses produksi bahan kemasan.

Metode Pengujian AIMCAL TP-105

Metode AIMCAL TP-105 adalah standar pengujian yang digunakan untuk menilai kekuatan adhesi antara lapisan logam yang dilaminasi dan substrat film/foil.
Tahapan umum dari metode ini meliputi:

  • Aplikasi tape atau film uji (dalam kasus EAA Film) pada permukaan metallized sample dengan tekanan kontrol.
  • Penarikan (peel) pada sudut 180° dengan kecepatan tertentu untuk mengukur seberapa banyak lapisan logam yang tertransfer ke tape/film uji. Semakin banyak logam yang menempel pada tape/film uji, semakin lemah adhesi logam terhadap substrat.
  • Evaluasi visual dan/atau instrumentasi dari hasil transfer logam untuk menyimpulkan apakah adhesi sudah memenuhi standar. (Rotogravure Indonesia)

Melalui pengujian ini, akan diketahui apakah proses laminasi metal dan bonding antara lapisan‐lapisan telah dilakukan dengan benar atau ada potensi kegagalan seperti delaminasi, retak antarlapisan, atau pengelupasan logam.

Mengapa Hanya EAA Film yang Dianggap Valid?

Berikut beberapa alasan utama mengapa industri dan standar seperti AIMCAL menetapkan EAA Film sebagai film uji yang “valid” dan dapat dipercaya — mengapa film lain tidak cukup:

1. Karakter Kimia yang Spesifik

EAA Film memiliki gugus asam (karboksilat) aktif dari asam akrilik (acrylic acid) yang memungkinkan interaksi kimia yang kuat dengan permukaan logam (misalnya aluminium) serta substrat plastik atau foil

Film umum seperti PET, OPP, PVC bersifat cukup inert secara kimia dan bergantung pada adhesion mekanis saja — sehingga ketika digunakan untuk uji adhesi, film‐film tersebut tidak “memicu” transfer metal secara konsisten atau tidak sensitif terhadap tingkat adhesi yang lemah.

Karena itu, hanya film yang punya karakter “reaktif” dan “sensitif” terhadap ikatan logam yang dapat memberikan hasil uji yang dapat diandalkan — dan EAA Film memenuhi persyaratan tersebut.

2. Fungsi Khusus untuk Pengujian Adhesi

EAA Film didesain secara khusus untuk keperluan uji adhesi (adhesion test) dan bukan untuk aplikasi kemasan komersial.
Standar seperti AIMCAL mensyaratkan media uji yang mempunyai karakteristik tetap dan diketahui — jika menggunakan media uji yang berbeda (film bukan EAA) maka hasilnya bisa tidak konsisten, tidak dapat dibandingkan, atau bahkan tidak diterima secara internasional.

3. Konsistensi dan Standarisasi Hasil Uji

Untuk pengujian laboratorium atau QC industri, penting bahwa film uji memiliki spesifikasi yang stabil: ketebalan, lebar, permukaan optik, kejelasan (clarity), dan karakter adhesinya. EAA Film umum dijual dengan spesifikasi yang disertifikasi dan digunakan sebagai standar uji.

Jika menggunakan film lain yang tidak distandarisasi — hasil uji bisa sangat berbeda antar batch, antar pabrik, atau antar proses. Ini akan membuat data adhesi tidak dapat dibandingkan dan tidak bisa dijamin kualitasnya.

4. Sensitivitas terhadap Kegagalan Adhesi Dini

Kegagalan adhesi logam sering kali mulai dari kerusakan mikroskopis yang belum terlihat secara visual — misalnya lapisan metal mulai melepuh atau retak di antarlapisan, atau bonding pada substrat belum optimal.

EAA Film dengan kemampuannya “mengikat” lapisan logam dan kemudian memunculkan transfer logam ketika adhesi lemah, memungkinkan deteksi dini kegagalan – sebelum produk gagal nyata. Film yang kurang sensitif mungkin tidak “mengambil” logam yang terlepas atau tidak sensitif terhadap variasi adhesi ringan, sehingga uji menjadi kurang akurat.

5. Pengakuan Industri dan Rujukan Standar

Beberapa artikel industri menyebut bahwa penggunaan EAA Film “jadi kunci” supaya uji adhesi baku seperti AIMCAL TP-105 dapat lolos dan diakui.
Dengan demikian, banyak penyedia layanan QC, produsen kemasan, dan laboratorium di Indonesia dan global menggunakan EAA Film sebagai media uji baku – menggantikan film improvisasi atau media uji sendiri yang tidak terstandarisasi.

Implikasi Praktis bagi Industri Kemasan dan Laminasi

Mengetahui mengapa EAA Film menjadi satu‐satunya yang dianggap valid untuk uji AIMCAL TP-105 memiliki sejumlah implikasi penting bagi produsen, supplier, dan laboratorium:

– Kualitas Kemasan yang Lebih Terjamin

Dengan menguji adhesi menggunakan EAA Film, produsen dapat memastikan bahwa lapisan metalisasi menempel dengan benar dan stabil. Hal ini meningkatkan keandalan kemasan terhadap kondisi produksi, distribusi, dan pemakaian.

– Pencegahan Defek Produksi dan Kerugian

Delaminasi atau pengelupasan lapisan metal bisa menyebabkan kemasan gagal, bocor, atau tampilan rusak — yang akhirnya menyebabkan scrap, retur, atau kerugian merek. Uji dengan EAA Film memungkinkan deteksi awal dan koreksi sebelum produksi massal.

– Data QC yang Bisa Dipertanggungjawabkan

Karena EAA Film merupakan media uji yang distandarisasi dan sering digunakan dalam standar seperti AIMCAL, hasil uji menjadi lebih bisa dijadikan dokumentasi mutu, audit internasional, atau klaim produksi. Ini penting bagi perusahaan yang mengekspor atau memasok kemasan ke pasar global.

– Integrasi dalam Rantai Proses Laminasi

Pengujian adhesi tidak boleh dianggap sebagai tahap tambahan saja — melainkan bagian integral dari proses laminasi metalisasi: mulai dari persiapan substrat, corona/brush treatment, deposition metal, laminasi, pendinginan, hingga uji peel-off. Dengan mengetahui bahwa film uji harus EAA, tim produksi dan QC bisa merancang proses dan pengujian secara lebih sistematis.

– Pemilihan Supplier dan Media Uji yang Tepat

Distributor atau supplier film uji harus menyertakan spesifikasi material (kopolimer EAA), TDS/COA, dan panduan uji yang sesuai standar. Jika sebuah film uji disediakan dengan label “film uji adhesi” namun bukan EAA, maka hasilnya bisa meragukan.

Ringkasan dan Kesimpulan

Singkatnya, alasan mengapa hanya EAA Film yang dianggap valid untuk uji adhesi menurut metode AIMCAL TP-105 adalah karena:

  1. EAA Film memiliki karakter kimia dan fisika yang spesifik (kopolimer Ethylene Acrylic Acid) yang memungkinkan interaksi sensitif dengan lapisan logam.
  2. Film ini didesain khusus sebagai media uji adhesi, bukan film komersial biasa, sehingga hasil uji dapat dipercayakan dan distandarisasi.
  3. Uji adhesi yang konsisten dan bisa dipercaya membutuhkan media uji yang uniform dan sensitif — EAA Film memenuhi kriteria ini, film lain umumnya tidak.
  4. Industri dan standar internasional (seperti AIMCAL) telah mengakui penggunaan EAA Film sebagai bagian dari prosedur pengujian adhesi yang valid.
  5. Dengan menggunakan EAA Film, produsen kemasan dan laminasi dapat mendeteksi potensi kegagalan adhesi sejak awal, menjaga kualitas, memperkecil kerugian, dan memenuhi standar mutu global.

Dengan memahami poin‐poin tersebut, para pelaku industri kemasan fleksibel, laminasi metal, maupun QC laboratorium dapat memilih media uji yang tepat dan bukan hanya memilih karena “mirip” atau “lebih murah”. Di dunia yang kompetitif dan memiliki standar mutu yang tinggi, memilih film uji yang tepat bisa menjadi pembeda antara kemasan yang handal dan kemasan yang berisiko gagal.

Untuk kebutuhan industri Anda, kita juga menjual Teflon tape tahan panas.

error: Content is protected !!