Corona Treatment | Mengapa Penting dalam Rotogravure dan Flexo – Pernah Gagal Cetak karena Tinta Tak Menempel?. Kalau Anda bekerja di dunia percetakan kemasan khususnya cetak rotogravure dan flexographic maka pasti pernah mengalami masalah klasik: tinta tidak menempel sempurna di permukaan film plastik.
Permukaannya licin, tidak menyerap tinta, hasil cetakan jadi buram, tidak tahan lama, bahkan mudah terkelupas. Nah, di sinilah peran teknologi Corona Treatment jadi sangat penting.
Maka kalau Anda sering mendapat pertanyaan seperti, “Kenapa hasil cetak saya tidak optimal meski sudah pakai tinta premium?” Jawabannya seringkali sederhana: karena belum melakukan Corona Treatment yang benar. Mari kita ulas secara lengkap dan mudah dimengerti.
Apa Itu Corona Treatment?
Corona Treatment adalah proses perlakuan permukaan menggunakan discharge listrik berfrekuensi tinggi, yang bertujuan untuk meningkatkan energi permukaan pada material biasanya film plastik agar lebih mudah menerima tinta, lem, atau coating.
Satuan energi permukaan ini diukur dalam dyne/cm, dan agar suatu permukaan dapat menerima tinta dengan baik, energi permukaan material tersebut harus setidaknya 10 dyne/cm lebih tinggi daripada tegangan permukaan tinta yang digunakan.
Mengapa Corona Treatment Dibutuhkan?
Kebanyakan material plastik seperti polyethylene (PE) dan polypropylene (PP) bersifat kimiawi inert dan non-porous. Artinya, permukaannya sangat licin dan tidak menyerap zat lain. Hal ini menyulitkan tinta atau lem untuk melekat dengan kuat.
Inilah kenapa Corona Treatment jadi solusi utama. Teknologi ini mampu “mengaktifkan” permukaan plastik, menciptakan area dengan tegangan permukaan yang lebih tinggi dan membuatnya lebih bersahabat terhadap tinta dan perekat.
Tidak hanya plastik, Corona Treatment juga bisa diterapkan pada aluminium foil, film metalisasi, kertas, dan bahkan pada material PLA (polylactic acid) yang kini makin populer karena sifatnya yang ramah lingkungan.
Proses Kerja Corona Treatment
Secara teknis, sistem Corona Treatment terdiri dari beberapa komponen utama:
- Generator frekuensi tinggi
- Transformator (penaik tegangan)
- Elektroda
- Roller berlapis isolator
Ketika film plastik melewati area antara elektroda dan roller (disebut air-gap), terjadi loncatan listrik yang disebut “corona discharge”. Efek ini menciptakan permukaan yang teraktivasi secara mikroskopis sehingga siap untuk menerima tinta atau perekat.
Kapan Corona Treatment Dilakukan?
Corona Treatment biasanya dilakukan dalam dua tahapan:
1. Saat Ekstrusi Film
Dilakukan langsung di extrusion line seperti:
- Blown film extrusion
- Cast film extrusion
- Foam sheet extruder
- Sheet extruder
Tujuannya adalah agar film yang baru diproduksi langsung memiliki permukaan aktif dan siap diproses lebih lanjut.
2. Saat Converting
Karena efek dari corona treatment dapat menurun seiring waktu, maka perlu dilakukan re-treatment saat material akan masuk ke:
- Mesin printing rotogravure
- Mesin flexo printing
- Mesin laminasi
- Mesin coating
Penurunan ini bisa disebabkan oleh migrasi zat aditif, pelumas, atau bahan antistatik ke permukaan material.
Aplikasi Utama dalam Dunia Industri
Corona Treatment bukan hanya soal meningkatkan hasil cetak, tapi juga menjadi bagian penting dari lini produksi industri pengemasan. Berikut beberapa aplikasi nyata:
1. Film dan Foil Extrusion
Memastikan hasil akhir siap untuk proses printing, coating, dan laminating.
2. Sheet Extrusion
Misalnya, pada lembaran polystyrene (PS) yang digunakan dalam industri kulkas. Corona treatment membantu polyurethane foam dapat merekat kuat.
3. Coating pada Kertas dan Aluminium
Agar lapisan polietilena menempel sempurna sebelum proses laminasi.
4. Converting Line
Aplikasi ulang Corona Treatment penting pada:
- Mesin cetak rotogravure dan flexo
- Mesin laminasi berbasis air atau tanpa pelarut
- Proses coating pada kemasan fleksibel
Cetak Roto dan Flexo Gagal karena Tanpa Corona
Beberapa waktu lalu, saya diminta membantu audit digital sebuah perusahaan flexible packaging di Karawang. Salah satu keluhan utama divisi produksi adalah hasil cetak flexo water-based mereka sering tidak konsisten.
Setelah dianalisis, ditemukan bahwa film yang sudah lama disimpan tidak mendapatkan perlakuan ulang corona, sehingga energi permukaannya turun drastis. Akhirnya tinta tidak menempel dengan sempurna. Setelah diberi re-treatment tepat di mesin cetak, hasilnya meningkat signifikan.
Hal serupa juga terjadi di cetak rotogravure, terutama saat mencetak pada film OPP metalisasi untuk snack. Tanpa corona, tinta mudah luntur meski sudah menggunakan sistem drying maksimal.
Corona Treatment dan Otomasi Industri
Perkembangan industri 4.0 juga membawa corona treatment ke level baru. Banyak sistem sekarang sudah terintegrasi dengan Profinet, Profibus, atau sistem remote berbasis fiber optic, memudahkan kontrol dan monitoring.
Beberapa pabrik besar di Indonesia bahkan sudah mengadopsi sistem remote diagnosis untuk memastikan bahwa intensitas corona tetap stabil, terutama saat ada perubahan kecepatan line atau jenis film.
Jangan Anggap Remeh Corona Treatment
Bagi pelaku industri cetak terutama rotogravure dan flexo Corona Treatment bukanlah pilihan, tapi keharusan. Tanpa teknologi ini, Anda akan kehilangan banyak kualitas, efisiensi, dan tentu saja: pelanggan.
Corona Treatment memang tidak terlihat seperti teknologi yang “seksi”, tapi kehadirannya menentukan keberhasilan dari segala proses di balik layar yang sangat kompleks.
Demikian tadi Artikel kami tentang Corona Treatment | Mengapa Penting dalam Rotogravure dan Flexo. Baca juga Corona Dyne Pen.