Inilah Penemuan Teknologi Baru Merubah Limbah Plastik Menjadi Kertas

Rotogravureindonesia.co.id – Inilah Penemuan Teknologi Baru Merubah Limbah Plastik Menjadi Kertas. Daur ulang plastik menjadi barang perabotan mungkin sudah biasa, tapi kalau merubah plastik menjadi kertas ini baru luar biasa. Penasaran? Simak terus berita ini?

Limbah Plastik

Masalah terbesar yang akan dihadapi manusia saat ini adalah limbah plastik. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 menyebutkan limbah plastik Indonesia mencapai 66 juta ton per tahun. Kita bisa bayagkan kalau tahun 2022 ini juga mencapi 66 juta ton jadi total sudah menjadi 132 juta ton.

Hasil penelitian TKN PSL Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut tahun 2022, menyebutkan bahwa 18,5 persen sampah adalah bentuk sampah plastik.

Ini baru di Indonesia, bagaimana dengan di negara-nagara lain yang mungkin penduduknya lebih banyak. Apakah mungkin dunia kita nanti akan dipenuhi dengan sampah plastik?

Perilaku masyarakat yang kurang akan sadarnya lingkungan hidup kadang masih membuang sampah semabarangan begitu saja menyebabkan pencemaran lingkungan, terutama laut dan mengancam kehidupan di dalamnya.

Kertas yang bisa diharapkan bisa menjadi pengganti penggunaan plastik nyatanya memiliki resiko yang tidak jauh berbeda dari plastik itu sendiri.

Plastik atau kertas, keduanya sama-sama mengancam ekosistem jika tidak dikelola dengan sistem manajemen yang baik. Keduanya ternyata sama-sama mengancam keselamatan lingkungan. Produksi kertas dapat mengancam kelangsungan ekosistem hutan, pun mengancam kehidupan di dalamnya.

Teknologi Mengubah Plastik PET menjadi Kertas

Menurut berita Science Daily, peneliti asal Meksiko berhasil menciptakan teknologi yang dapat mengubah limbah botol plastik PET (Polyethylene Therepthalate) menjadi kertas mineral.

Dikembangkan oleh perusahaan bernama “Cronology”, teknik baru ini diklaim 15% lebih murah daripada metode pembuatan kertas tradisional karena tidak menggunakan air atau bahan kimia, serta jauh lebih ramah lingkungan.

Menurut Ever Adrian Nava, peneliti sekaligus salah satu pendiri perusahaan Cronology, di Ecatepec, Mexico City, kertas ekologi yang dibuat dengan botol plastik daur ulang, kalsium karbonat dan batu.

Kami tidak menggunakan air atau bahan kimia, seperti klorin. Kertas mineral lebih kuat dari kertas standar biasa, kertas ini tidak mudah dirusak dengan tangan, tahan air, memiliki kualitas fotodegradable dan hanya menyerap jumlah tinta yang diperlukan saat mencetak.

Kertas yang dibuat dari plastik ini juga dikenal sebagai kertas peta atau kertas batu. Walaupun berbahan dasar plastik, kertas mineral telah memenuhi standar kualitas yang dipersyaratkan untuk digunakan dalam mencetak buku, alat tulis umum dan juga kotak.

Kertas mineral tersebut dinilai dapat terurai secara alami (biodegradable) walaupun berbahan dasar plastik. Teknologi ini bisa menyelamatkan 20 pohon dan menghemat 56.000 liter air.

Selain itu, manfaat lain dari teknik ini adalah bahwa dengan 235 kilogram pelet (manik-manik PET), satu ton kertas mineral dibuat, juga hanya dalam 8 jam dapat memperoleh 24.000 kilogram plastik. Proses ini juga menyelamatkan limbah dari botol-botol plastik agar tidak berakhir di tempat pembuangan akhir, jadi ini adalah solusi yang menguntungkan semua pihak.

Saat ini perhatian terhadap daur ulang limbah memang mulai banyak perhatian, salah satunya adalah Rajapallet yang mulai mengenalkan pallet plastik ramah lingkungan. Pallet plastik nestable mengurangi dampak limbah plastik. Pallet-pallet ini dibuat dari daur ulang limbah plastik.

Penggalaan daur ulang limbah plastik juga bisa dilakukan dengan produk-produk industri plastik lainnya seperti daur ulang limbah strapping band menjadi aneka produk rumah tangga.

Semoga artikel yang berjudul “Inilah Penemuan Teknologi Baru Merubah Limbah Plastik Menjadi Kertas”, bisa memberikan wawasan baru terkait plastik. Bagi pemilik industri kemasan UMKM yang membutuhkan zipper bisa melihat artikel platsik zipper.

error: Content is protected !!